Evakuasi WNI di NYAMAN
Evakuasi WNI di Nyaman
Menurut Tempo.co Keberadaan kapal
perang India yang sedang merapat di Pelabuhan Aden, Yaman dimanfaatkan
Indonesia untuk mengevakuasi 111 WNI yang masih berada di wilayah tersebut.
Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi mengatakan telah
menghubungi Menteri Luar Negeri India terkait hal itu.
"Saya telah berkomunikasi
dengan Menlu India, kerja sama untuk evakuasi. India sedang ada kapal yang
merapat ke Aden, dilihat dari kapasitas kapal memungkinkan kita untuk ikut
evakuasi," kata Retno dalam brifing di Ruang Palapa, Kementerian Luar
Negeri, Pejambon, Jakarta, Jumat, 10 April 2015.
Selain opsi menggunakan kapal
perang India, Indonesia juga telah menyiapkan kapal yang siap diberangkatkan
dari Djibouti. Sebanyak 111 WNI yang akan dievakuasi dari Aden terdiri atas 89
pelajar dan 22 lainnya di antaranya ibu rumah tangga
Hingga berita diturunkan proses
evakuasi masih berlangsung. Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan
Badan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, mengungkapkan baru 40 WNI yang
berhasil masuk ke pelabuhan. "Yang lainnya, dari Crater yang medannya
sulit meskipun jaraknya hanya tiga kilometer dari pelabuhan," kata Iqbal
lewat pesan singkatnya kepada Tempo.
Dia menyatakan sudah tidak ada
masalah lagi terkait izin masuk pelabuhan karena telah dibantu oleh pihak
Palang Merah Internasional (ICRC). "Akses ke pelabuhan sudah diamankan
ICRC," ujar Iqbal. Bersama 111 WNI juga ikut dievakuasi 67 warga negara
Malaysia dan empat Thailand.
Hingga Kamis lalu, sudah 993 WNI
yang keluar dari Yaman. Terdiri atas 775 WNI sudah tiba di Indonesia, 218 masih
berada di Salalah, Oman, dan juga ada tiga WNI yang keluar dari Yaman dengan
bantuan Pakistan, kini berada di Karachi.
Adapun WNI yang sudah siap
dievakuasi antara lain di Aden, 111 orang, Sanaa, 58, Al Hudaydah, 37 orang, Al
Mukallah 260 orang, dan Tarim, 423 orang.
Pada Sabtu akan dievakuasi 100 dari
Al Mukalla, dan 400 orang dari Tarim. Menlu Retno mengungkapkan masalah yang
saat ini mengganjal evakuasi adalah kurangnya bus, sehingga tidak bisa
dievakuasi sekaligus.
WNI yang tiba dari Yaman pada Sabtu
ada dua kloter. Pertama 43 WNI tiba dengan Qatar Airways pukul 15.15. Kedua,
dengan penerbangan Emirates pukul 22.20 sebanyak 150 WNI.
Pada Senin, pesawat TNI-AU akan
tiba di Bandara Halim Perdana Kusumah pukul 10.30 membawa 90 WNI. Pada Selasa,
akan tiba pesawat carter di Bandara Soekarno Hatta puku 10 dengan membawa 360
WNI dari Salalah, Oman.
Tanggapan saya tentang berita
diatas adalah sebaiknya untuk sementara ini pihak imigrasi indonesia melarang
para warga indonesia untuk berkerja diluar negeri sampai pihak penanggung
tenaga kerja benar-benar terstruktur disana, untuk menghindari hal yang tidak
diinginkan warga kita di sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar