Tugas Softskill 86: Induksi Hipnotis

Induksi Hipnotis



(saya melakukan proses induksi,atau jabat tangan)

Induksi Hipnotis

Untuk bisa menghipnotis seseorang diperlukan suatu teknik yang dikenal dengan istilah teknik induksi hipnotis. Induksi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Karena beragamnya teknik induksi yang bisa dilakukan, perlu dilakukan tes yang dinamakan sebagai Suggestibility Test. Tujuannya untuk mengetahui tingkat sugestivitas klien atau subyek karena tiap orang memiliki tingkatan yang berbeda-beda. Ada yang tingkat sugestivitasnya bagus, sedang, dan rendah. Semakin baik tingkat sugestivitas seseorang, maka semakin mudah proses penghipnotisannya. Yang dimaksud dengan sugestivitas disini adalah seberapa baik seseorang dalam  merespon suatu sugesti.

Hasil tes sugestivitas tersebut nantinya akan dapat membantu hipnotist untuk mencari teknik yang paling mengena sasaran untuk subyek terkait. Sebagai contoh, teknik shock induction yang masuk dalam kategori induksi cepat cocok dipakai untuk mereka yang sugestivitasnya cukup baik, sedangkan teknik induksi progressive relaxation lebih tepat diterapkan kepada subyek yang tingkat sugestivitasnya rendah. Selain dari hasil tes tersebut, kepribadian subyek juga menjadi faktor penting bagi hipnotist di dalam memilih pendekatan mana yang akan digunakan untuk menerapkan teknik induksi. Disini ada dua pendekatan yaitu Authoritarian (Paternal) yang meminta subyek secara langsung dan Permissive (Maternal) yang bersifat ajakan atau dorongan kepada subyek untuk menjalankan sugesti yang ditujukan kepadanya.

Jika Anda belum mengetahui apa yang dimaksud dengan teknik induksi ini, secara sederhana bisa diartikan sebagai upaya untuk membawa subyek masuk ke dalam kondisi hipnosis. Teknik induksi memang banyak, tapi yang terpenting adalah Anda memahami cara kerjanya. Anda juga harus bisa menguasai teknik-teknik induksi dasar seperti fiksasi mata, relaksasi, penyesatan dan lainnya. Setelah teknik-teknik dasar ini dikuasai dengan baik barulah Anda bisa mempelajari berbagai variasinya.

Jangan lupakan pula tahapan pra-induksi. Tahapan ini juga sangat penting karena pra-induksi yang baik akan menunjang keberhasilan induksi. Tes sugestivitas yang disampaikan di atas sebenarnya termasuk dalam tahapan ini. Selain tes tersebut, citra seorang hipnotist di hadapan klien juga merupakan faktor kunci di dalam melakukan pra-induksi. Tahap inilah dimana seorang hipnotist mulai membangun keterhubungan antara dirinya dengan subyek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © Tugas Softskill 86 Urang-kurai